Perekonomian Sumatera Utara berdasarkan jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan III tahun 2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp292,40 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp160,85 triliun.
Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2024 dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,25 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 6,19 persen. Dari sisi Pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,86 persen.
Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2024 terhadap triwulan III tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,20 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,68 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terdapat pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 12,11 persen.
Secara kumulatif hingga triwulan III tahun 2024, Perekonomian Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 11,37 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 12,60 persen.
Struktur perekonomian Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan III tahun 2024 didominasi oleh beberapa provinsi, antara lain Provinsi Sumatera Utara yang memberikan kontribusi sebesar 23,54 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera, Provinsi Riau sebesar 22,94 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,82 persen; dan Provinsi Lampung sebesar 10,11 persen. Sementara itu, kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,08 persen.